Langsung ke konten utama

Shinya Hiromi (新谷弘実)

Dr. Hiromi Shinya designed and developed a life-saving medical tool for the endoscopic treatment of polyps. Without requiring use of surgery, his revolutionary “Shinya Method” has become widely used in colonoscopies, the standard screening for the leading, non-tobacco related cancer killer in the US, colon cancer. Dr. Shinya is world renowned in performing intestinal-related procedures, and is known to have examined more than 300,000 stomachs and large intestines, and has performed nearly 100,000 polypectomies.

Profile

1935 Born in Yanagawa City, Fukuoka Japan

1960 Worked for Yokosuka US Army hospital as an intern after graduating from Juntendo University School of Medicin

1963 Visited the United States and worked as a surgical resident at Beth Israel Hospital

1967 Began to use gastro camera fiberscope as a senior resident

1968 Began to use colon fiberscope as a chief resident

1969 Removed large intestine polyps without surgery (The first in the world!)

1971 Reported a paper on polypectomy at American Society for Gastrointestinal Endoscopy

1972 Became an assistant professor of surgery at Mt. Sinai School of Medicine and a director of endoscopy at Beth Israel hospital.

1981 Became a professor of surgery at Mt. Sinai School of Medicine. (until 1994)

1994 Became the professor of surgery at Albert Einstein College of Medicine and the head of the endoscopic center of Beth Israel Hospital. Became Vice-chairman of Japanese Medical Association in USA.

Present Dr. Shinya continues to lead a very busy office practice.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhir dari pengobatan modern

WHO mengeluarkan amaran pada bulan Maret 2012 tentang bahaya kekebalan kuman (mikroorganisme) terhadap antibiotik. Mungkinkah ini akhir dari pengobatan modern? Namun hal ini tidak perlu ditakuti jika nasihat tentang semua obat adalah racun yang ditulis lebih dari seratus tahun yang lalu, dan kini dikuatkan oleh para ahli (lihat juga artikel ini tentang obat sebagai resiko ), diindahkan. Simak artikel berikut yang kami kutip dari thestar online. An end to modern medicine? GLOBAL TRENDS By MARTIN KHOR A warning by the head of WHO that antibiotic resistance is so serious that it may lead to an end to modern medicine should alert health authorities to contain this most serious health crisis. LAST week, the head of the World Health Organisation (WHO) sounded a large alarm bell on how antibiotics may in future not work anymore, due to resistance of bacteria to the medicines. Antibiotic resistance has been a growing problem for some time now. From time to time, there will be

Gula dimana-mana dan penyebab kecanduan

Sudah menjadi teori yang semakin umum bahwa gula adalah penyebab berbagai penyakit. Masalahnya, gula juga adalah "addictive", yaitu menyebabkan kecanduan. Berikut tulisan yang muncul di New York Times tanggal 22 Desember 2014. Musim Gula. Di Mana Saja, dan Membuat Ketagihan. Oleh JAMES J. DiNICOLANTONIO dan SEAN C. LUCAN Rekan kerja Anda membawakan brownies, putri Anda membuat kue untuk pesta liburan, dan permen datang dari kerabat jauh. Gula ada dimana-mana. Itu adalah perayaan, itu adalah pesta, itu adalah cinta. Itu juga berbahaya. Dalam penelitian terbaru, kami menunjukkan bahwa gula, mungkin lebih dari garam, berkontribusi pada perkembangan penyakit kardiovaskular. Bukti juga berkembang, bahwa makan terlalu banyak gula dapat menyebabkan penyakit hati berlemak, hipertensi, diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit ginjal. Namun orang tidak bisa menolak. Dan alasannya cukup sederhana. Gula membuat ketagihan. Dan yang kami maksud bukan membuat ketagihan seperti orang be

Apakah mungkin bebas dari sakit? Tentu saja!

Tubuh manusia diciptakan Tuhan untuk bertahan dari serangan penyakit. Pertahanan ini disebut imunitas. Bahkan saat kondisi tidak ideal lagi dan tubuh akhirnya sakit, tubuh diciptakan untuk menyembuhkan diri sendiri. Sayangnya, kebanyakan manusia modern memiliki pola hidup yang sudah jauh dari pola hidup ideal. Ini menyebabkan tubuh tidak lagi mampu untuk bertahan dari serangan penyakit, sehingga tidak jarang akhirnya jatuh sakit. Dan bukan hanya jatuh sakit, tapi susah sembuh, bahkan akhirnya menyerah sehingga meninggal. Dunia medis modern juga pada umumnya tidak begitu membantu, sebab dunia medis modern tidak lagi menganut paham "tubuh menyembuhkan diri sendiri" melainkan pada umumnya bergantung kepada obat-obatan kimia. Kebanyakan, jika tidak semua, obat-obatan kimia terlihat seperti menyembuhkan, tetapi sebenarnya hanya "menyembunyikan" sementara penyakit, untuk timbul lagi, biasanya dalam intensitas yang lebih besar. Situs ini bertujuan menunjukka