Langsung ke konten utama

Air putih minuman terbaik

Mengenai minum air putih menurut Hiromi Shinya di buku "The Miracle of Enzyme" (2005):

Satu “kebiasaan baik” yang saya praktikkan setiap hari adalah meminum sekitar 500ml air setiap satu jam sebelum makan.

Sering orang berkata bahwa sebaiknya anda banyak minum air yang baik setiap hari untuk kesehatan. Sama halnya ada waktu yang baik untuk makan, ada pula waktu yang baik untuk minum. Saya yakin, mereka yang menanam sendiri tanaman mereka mengerti akan hal ini. Toh, pengairan yang berlebihan bagi tanaman akan menyebabkan akar membusuk, dan tanaman akan layu dan mati. Seperti halnya ada periode waktu dan banyaknya air yang sesuai untuk menyiram tanaman, hal yang sama juga dapat dikatakan mengenai mengonsumsi air bagi manusia.

Tubuh manusia sebagian besar tersusun oleh air. Bayi dan anak-anak kecil terdiri dari kira-kira 80% air, orang dewasa 60-70%, dan manula 50-60%. Bayi memiliki kulit yang tampak segar dan muda karena sel-sel mereka mengandung banyak air. Sangatlah penting bagi tubuh manusia agar selalu diberi banyak air yang segar dan baik.

Air yang memasuki mulut diserap oleh sistem penceranaan sebelum diangkut menuju sel-sel di seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Semakin banyak air menyebabkan darah mengalir lebih baik sehingga mendorong efisiensi metabolisme. Air yang baik juga memiliki efek mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Oleh karena itu, orang dewasa sebaiknya minum setidaknya 6-8 gelas air setiap harinya, dan lansia sebaiknya minum setidaknya 5 gelas.

Kapan waktu yang tepat untuk minum air?

Jika mengonsumsi terlalu banyak air tepat sebelum makan, lambung menjadi penuh sehingga anda kehilangan nafsu makan. Dan jika anda minum air saat makan, air akan mengencerkan enzim-enzim pencernaan dalam lambung anda sehingga pencernaan dan penyerapan makanan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, jika harus minum air saat makan, sebaiknya anda menghindari minum lebih dari satu gelas setiap makan.

Ada sebagian dokter yang menyarankan orang-orang untuk minum air sebelum tidur atau saat mereka terbangun pada malam hari--bahkan jika mereka tidak haus--untuk mencegah darah mengental. Namun, saya tidak setuju dengan kebiasaan ini. Sebaiknya anda menghindari minum air sebelum tidur jika ingin mencegah terjadi aliran balik. Bahkan walaupun hanya air, jika air bercampur dengan asal lambung, memasuki tenggorokan, dan terhirup ke dalam paru-paru, anda menghadapi resiko menderita pneumonia.

 

Cara ideal untuk mencukupi kebutuhan tubuh anda adalah dengan minum air setelah bangun tidur pada pagi hari dan satu jam sebelum setiap kali makan. Jika yang diminum hanya air, air akan mengalir dari lambung menuju usus dalam 30 menit, dan oleh karena itu, tidak akan menghambat pencernaan ataupun penyerapan.

 

Ini adalah rutinitas minum air saya sehari-hari:

1-3 gelas saat bangun tidur pada pagi hari

2-3 gelas 1 jam sebelum makan siang

2-3 gelas 1 jam sebelum makan malam

Tentu saja, ini cuma salah satu cara melakukannya. Pada musim panas, semua orang memerlukan lebih banyak air, terutama mereka yang banyak berkeringat. Namun, orang-orang yang memiliki sistem pencernaan yang lemah dapat mengalami diare jika mereka terlalu banyak minum air. Banyaknya air yang dibutuhkan seseorang berbeda-beda bergantung pada ukuran tubuh orang tersebut dan perlu ditentukan oleh apa yang dianggap sesuai untuk tubuh setiap orang. Jika 6 gelas air menyebabkan diare, kurangilah jumlah yang anda minum menjadi 1,5 gelas 3 kali sehari, dan perlahan tingkatkan jumlahnya seiring dengan waktu. (The Miracle of Enzym, p.177-178)

Minum air putih menurut Ellen G. White (1827–1915) di berbagai buku:

Dalam sehat dan sakit, air murni adalah salah satu berkat pilihan Surga. Penggunaannya yang tepat meningkatkan kesehatan. Ini adalah minuman yang disediakan Tuhan untuk memuaskan dahaga hewan dan manusia. Mabuk dengan bebas, membantu memasok kebutuhan sistem, dan membantu alam melawan penyakit... Saya harus sering mandi, dan minum air murni dan lembut dengan bebas.  (Counsels on Diet and Foods, p.419)

Banyak yang membuat kesalahan dalam minum air dingin dengan makanan mereka. Diminum bersama makanan, air mengurangi aliran kelenjar ludah... Makanan tidak boleh dicuci; tidak ada minuman yang dibutuhkan dengan makanan. Makan perlahan, dan biarkan air liur bercampur dengan makanan. Semakin banyak cairan yang masuk ke perut bersama makanan, semakin sulit makanan untuk dicerna; untuk cairan harus terlebih dahulu diserap. Jangan kebanyakan makan garam; menyerah acar botolan; jauhkan makanan pedas dari perut Anda; makan buah dengan makanan Anda, dan iritasi yang membutuhkan begitu banyak minuman akan hilang. Tetapi jika sesuatu diperlukan untuk menghilangkan dahaga, air murni, diminum beberapa saat sebelum atau sesudah makan, hanya itu yang dibutuhkan alam. Jangan pernah minum teh, kopi, bir, anggur, atau minuman keras lainnya. Air adalah cairan terbaik untuk membersihkan jaringan. (Counsels on Diet and Foods, p.420)

Air murni untuk diminum dan udara segar untuk dihirup menyegarkan organ vital, menyucikan darah, dan membantu alam dalam tugasnya mengatasi kondisi buruk sistem. Air adalah cairan terbaik untuk membersihkan jaringan.  (My Life Today, p.139)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemoterapi adalah racun yang mematikan

Mengenai kemoterapi menurut Hiromi Shinya di buku " The Miracle of Enzyme " (2005): Masalah terbesar adalah obat-obatan menguras sejumlah besar enzim pangkal. Dari seluruh obat-obatan yang ada, yang paling keras adalah obat anti-kanker... Oleh karena obat-obatan kemoterapi adalah racun yang mematikan, saya tidak akan menggunakan kecuali dalam situasi yang benar-benar luar biasa. Contohnya, bahkan jika kanker ditemukan di usus besar di dalam kelenjar getah bening, saya tidak akan menggunakan kemoterapi. Program perawatan saya terdiri dari pertama-tama mengabil bagian yang terserang kanker melalui pembedahan, dan setelah kanker yang terlihat itu diambil, saya mulai menyingkirkan hal yang menurut saya mungkin menyebabkan kanker pada pasien itu. Tentu saja, pertama-tama saya memerintahkan mereka untuk menghindari tembakau (rokok) dan alkohol, dan berhenti total mengonsumsi daging, susu sapi, dan produk-produk dari susu sapi. Sambil menjalani Diet dan Gaya Hidup Kea

Pada dasarnya semua obat adalah racun

Mengenai obat menurut Hiromi Shinya di buku " The Miracle of Enzyme " (2005): Orang-orang Amerika mengkonsumsi obat dengan terlalu enteng. Walaupun kondisi-kondisi tertentu memang perlu untuk diobati, saya percaya bahwa semua obat, baik yang memakai resep maupun tidak, pada dasarnya berbahaya bagi tubuh dalam jangka panjang. Sebagian orang percaya bahwa obat-obatan herbal tidak memiliki efek samping dan hanya bermanfaat, tetapi itu juga salah. Baik produk bahan kimia maupun obat herbal tidak mengubah kenyataan bahwa obat-obatan racun (dalam edisi Indonesia diterjemahkan “asing”) bagi tubuh. Terakhi kali saya jatuh sakit adalah pada usia 19 tahun, ketika terserang flu. Dengan demikian, saya hampir tidak pernah minum obat seumur hidup saya. … Oleh karena selama beberapa dekade tidak pernah minum obat, tidak mengkonsumsi alkohol maupun tembakau, dan hanya makan makanan yang tidak mengandung bahan kimia pertanian maupun bahan tambahan makanan, saya akan mengalami re

Apakah mungkin bebas dari sakit? Tentu saja!

Tubuh manusia diciptakan Tuhan untuk bertahan dari serangan penyakit. Pertahanan ini disebut imunitas. Bahkan saat kondisi tidak ideal lagi dan tubuh akhirnya sakit, tubuh diciptakan untuk menyembuhkan diri sendiri. Sayangnya, kebanyakan manusia modern memiliki pola hidup yang sudah jauh dari pola hidup ideal. Ini menyebabkan tubuh tidak lagi mampu untuk bertahan dari serangan penyakit, sehingga tidak jarang akhirnya jatuh sakit. Dan bukan hanya jatuh sakit, tapi susah sembuh, bahkan akhirnya menyerah sehingga meninggal. Dunia medis modern juga pada umumnya tidak begitu membantu, sebab dunia medis modern tidak lagi menganut paham "tubuh menyembuhkan diri sendiri" melainkan pada umumnya bergantung kepada obat-obatan kimia. Kebanyakan, jika tidak semua, obat-obatan kimia terlihat seperti menyembuhkan, tetapi sebenarnya hanya "menyembunyikan" sementara penyakit, untuk timbul lagi, biasanya dalam intensitas yang lebih besar. Situs ini bertujuan menunjukka